Kicauan Masa Pan-Dem-ic

Hari ini adalah hari Senin tapi Senin kali ini rasanya hampir sama kaya Senin sebelumnya. Ya kita tahulah sejak adanya pandemik ini aktivitas sekarang bisanya cuma dilakukan di rumah aja, itupun gak banyak. Karena aku ini sebenernya mahasiswa tengah semester jadi jadwal terbang ku cukup padat di kampus maupun di luar kampus. Kadang berpikir bahwa sekarang aku ngerasa sedikit capek nya hidup jauh dari rumah, jadi kalau emang ngerasa udah terlalu lama di kamar jadi gampang bosen, dan biasanya kalau udah bosen banyak pikiran yang mondar mandir, dan habis itu biasanya yang muncul adalah ribuan emosiku. Yang paling aku sering rasain ya pasti rasa kangen, makanya salah satu cara untuk melupakan rasa itu mungkin aku mulai menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan kampus yang mungkin aku mampu jalani. Awalnya emang agak tidak terlalu yakin, tapi aku coba untuk jalani. Dan metode itu cukup ampuh dalam menambah waktuku untuk kerja, dan juga bisa menyingkirkan pikiran-pikiran tadi.

Kalau dilihat-lihat lagi sekarang aku pulang ke rumah, dan lebih sering menghabiskan waktu aku di rumah. Yang dulunya jarang ketemu adek, sekarang setiap hari bisa ketemu adek. Yang dulu agak jarang kumpul sama temen, sekarang ibarat mau kumpul kapan aja pasti bisa. Tapi rasanya sedikit aneh untuk tetap melakukan apa yang biasa aku lakukan bersamaan dengan ini, harusnya mungkin bisa jadi momen yang cukup seru kalau bisa dijalanin bareng bareng. Kalau capek kerjaan bisa lepas stress dengan istirahat di rumah atau kumpul bareng temen. Tapi ternyata capek juga ngejalani dua-duanya, walaupun ada rasa pleasent di dalamnya. Jadi akhir-akhir ini aku coba cari kegiatan yang bisa menyibukkan aku untuk lebih fokus kepada bagaimana caranya biar aku bisa melalui waktu yang mudah dan susah ini dengan perlahan dan pasti bisa merelaksasikan pikiraku.

Dampak yang ditimbulkan ternyata membikin aku jadi lebih sering mantengin mata ke layar gadget, dan lagi-lagi yang dikonsumsi adalah hal yang sama dari sebelum-sebelumnya. Kalau buka Twitter rasanya jadi orang bebas bisa ngomong apa aja, walaupun masih dalam kadar batas wajar. Kalu ketemu Facebook ngerasa lagi buka album atau jurnal lama yang walaupun udah dilihat beberapa kali tetep aja bikin orang nyengar nyengir. Kalau buka Instagram jadi ngerasa aku menjadi orang yang mudah tergerak akan orang-orang yang menyuarakan hal positif di dalamnya. Kalau buka YouTube, ngerasa kalau dunia itu kecil banget dan ngelihat orang-orang yang aku liat setiap hari berasa jadi sahabat entah gimana caranya. Kalau buka Whatsapp,Line,dll ngerasa kalau informasi itu penting banget, dan kadang merasa bersalah kalau telat ngebales chat, walaupun sebenernya aku gak terlalu suka metode chat untuk komunikasi in manual way. Aku lebih suka cara lama, yaitu ketemu langsung sama orangnya dan ngobrol ngalor ngidul, tapi paling engga aku jauh lebih mengetahui karakter seseorang dibanding melalui chat. Namun dengan kondisi yang kaya gini pasti komunikasi pun akan susah.

Jadi menurut aku, apapun yang kita lakukin untuk dimasa yang mungkin cukup menyulitkan ini kita tetap dapat menjalani aktivitas seperti yang sebelumnya kita lakukan walaupun dengan cara yang beda-beda, mungkin bagi yang masih bekerja diluar selalu diberi kesehatan serta semangat kerja. Karena aku yakin kita yang kerja di rumah juga pasti ngerasa hal yang sama. Memanfaatkan secara maksimal jenis device kita yang ada untuk tetap produktf, karena mumpung, mumpung kita setidaknya masih diberi sedikit kelonggaran dalam tempat bekerja yang sekarang bisa dilakuin di rumah. Tambah banyak informasi yang sebelumnya belum pernah kita akses ataupun suka, sekarang waktunya untuk ngulik-ngulik informasi kaya gitu, karena aku yakin pasti in the end of the day itu bakal berguna bagi kita, entah gimana caranya tapi ilmu itu gak mungkin bertepuk sebelah tangan sama kita. Selamat hari Senin untuk semuanya.

You Might Also Like

0 comments